Rangkuman Diskusi

Hari 1 – GEREJA BUKAN BANGUNAN, TETAPI TUBUH YANG HIDUP

Pertanyaan 1 Kalau Alkitab bilang gereja itu “ekklesia” — orang-orang yang dipanggil keluar — lalu, apa sih yang bikin kumpulan orang bisa disebut “gereja”, bukan cuma komunitas Kristen biasa? (Lihat Ef. 1:22–23 & Kisah 2) Rangkuman diskusi = Gereja, dalam arti Alkitabiah (ekklesia), adalah kumpulan orang percaya yang dipanggil keluar dari hidup lama untuk hidup dalam Kristus. Bukan sekadar komunitas rohani, gereja adalah tubuh Kristus (Ef. 1:22–23), di mana Kristus adalah Kepala dan Roh Kudus memimpin serta memberi kehidupan. Dalam Kisah Para Rasul 2, gereja ditandai oleh: pengajaran firman, persekutuan, doa, pujian, kesaksian, dan pelayanan. Perbedaan utama dengan komunitas biasa: Komunitas umum berkumpul karena hobi atau tujuan pribadi. Gereja berkumpul untuk kemuliaan Tuhan, bukan sekadar self-improvement. Gereja memiliki arah dan tujuan ilahi, dengan Tri Tugas Panggilan Gereja: memuji-menyembah Tuhan, bersekutu, dan bersaksi/melayani. Roh Kudus adalah pembeda utama — Ia memberi damai, menguatkan persekutuan, dan membentuk karakter ilahi dalam jemaat. Gereja bukan hanya “nongkrong rohani”; ada transformasi hidup dan buah Roh yang nyata (Yakobus; 1 Ptr. 2:9). Refleksi peserta: Jika tidak ada pujian, penyembahan, dan persekutuan yang sejati, maka komunitas itu belum tentu bisa disebut gereja. Gereja sejati menghasilkan buah iman dan perubahan karakter. Pentingnya gereja untuk “keluar” dan menjalankan Amanat Agung (Mat. 28:19)—gereja yang diam saja belum menjalankan fungsinya. Meski legalitas (naungan sinode, izin) penting, peserta menekankan bahwa gereja yang hidup dan dipimpin Kristus adalah yang utama. Kesimpulan: Gereja adalah tubuh hidup yang dipimpin Kristus dan dikuasai Roh Kudus, dengan kehidupan jemaat yang bertumbuh, saling mendukung, dan menjalankan misi ilahi. Bukan status atau nama yang menentukan, melainkan kualitas hubungan dengan Tuhan dan sesama.

Hari Kedua

kosong